Hasjim Djalal, seorang diplomat ulung Indonesia genap berusia 80 tahun. Banyak catatan menarik sepanjang kariernya di dunia internasional, termasuk kemampuan berunding yang mumpuni.
Hasjim pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk PBB (1981-1983), duta besar di Kanada (1983-1985), duta besar di Jerman (1990-1993), serta duta besar keliling pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dan BJ Habibie. Ayah dari mantan dubes Indonesia di Amerika Serikat, Dino Patti Djalal ini juga pernah dipercaya untuk duduk sebagai anggota dewan maritim Indonesia, penasihat senior menteri kelautan dan perikanan dan penasehat kepala staf TNI Angkatan Laut serta di kantor Menteri Percepatan Pembangunan Indonesia Timur.
Di kalangan dunia internasional, Hasjim dikenal sebagai pakar hukum laut internasional. Namun, lebih penting dari itu, Hasjim adalah pelaku sejarah bagi bangsa Indonesia. Hasjim tercatat sebagai salah satu arsitek United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) atau konvensi hukum laut internasional yang disahkan PBB pada 10 Desember 1982.
Pada saat merdeka tahun 1945, wilayah Indonesia hanya dua juta kilometer persegi, tetapi sejak berlakunya UNCLOS, luas wilayah Indonesia meningkat tiga kali lipat menjadi hampir enam juta kilometer persegi.
Konvensi hukum laut internasional adalah mengembangkan teori bahwa satu negara yang terdiri atas kepulauan, dianggap satu, dan menyatukan seluruh perairan di dalamnya sebagai wilayah nasionalnya.
Menurut Kapala Staf Angkatan Laut TNI Marsetio, Hasjim Djalal ibarat mercusuar yang sangat dibutuhkan kapal yang tengah berlayar di tengah lautan. Ia menjadi pemandu kapal di malam hari agar tidak tertabrak karang. Menurut Marsetio, hampir dalam semua potensi konflik terkait masalah perbatasan, TNI AL selalu berkomunikasi dan meminta nasihat dengan Hasjim Djalal.
"Dedikasi, loyalitas, dan pengabdian beliau sangat besar bagi bangsa ini. Karena itu beliau mendapat bintang jasa sebagai penghargaan tertinggi TNI AL yang diberikan secara selektif," tutur Marsetio dalam acara peringatan 80 tahun Hasjim Djalal di Djakarta Theatre, Selasa (25/2) malam.
Sedangkan Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Sutarjo mengatakan Hasjim Djalal adalah pahlawan dan pelaku sejarah yang telah melakukan usaha yang berliku liku untuk memperjuangkan penambahan luas laut Indonesia. Menurut Cicip, ke depan harus ada perubahan paradigma pembangunan dari yang selama ini landbased oriented menjadi marinebased oriented.
"Karena 70 persen wilayah Indonesia adalah lautan. Laut sebagai satu andalan perekonomian kita ke depan," kata Cicip.
Posting Komentar
Silahkan Copy Paste Artikel ini jika dianggap bermanfaat, tetapi dengan menyertakan Link Sumbernya (link hidup).