Degradasi lingkungan hidup semakin meningkat tahun demi tahun, khususnya permasalahan sampah yang semakin butuh untuk segera ditingkatkan penanganannya. Dengan volume sampah yang terus bertambah dalam deret ukur, sementara masih terbentur dengan penanganannya yang masih belum memadai untuk dapat menjangkau semuanya. Partisipasi dari pihak masyarakat juga dituntut untuk lebih terlibat dalam prakteknya maupun inovasinya, salah satunya dengan mempopulerkan kegiatan recycle atau daur ulang dalam rangka pendidikan lingkungan.
Program pendidikan lingkungan hidup berupaya memberikan kepada sumber daya manusia dengan kemampuan (skills) untuk inovatif dan keberlanjutan dalam hal penggunaan sumber daya alamnya. Pengembangan dan peningkatan “leader-leader baru” sebagai kunci dari unsur kesuksesan dan keberlanjutan program. Metode kualitatif untuk mengetahui tingkat kebutuhan melalui pembicaraan informal dan grup diskusi memberikan informasi yang berharga untuk perbaikan dan perencanaan kegiatan kedepan. Melalui kegiatan ini merupakan sebagai pintu masuk dari program panjang tersebut.
Meningkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan Hidup
Setiap jenis mahluk hidup ciptaan Tuhan di dunia untuk keberhasilan hidupnya memerlukan kondisi lingkungan tertentu yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya, yang semuanya itu telah disiapkan oleh Tuhan YME.
Lingkungan hidup itu meliputi factor-faktor lingkungan fisik, lingkungan kimia dan lingkungan biologis, baik di dalam tanah, di dalam air maupun di udara, yang umumnya diperlukan untuk bernafas, makan, tumbuh dan berbiak. Apabila kondisi factor-faktor lingkungan tersebut terganggu (berubah dari kondisi yang diperlukan) maka banyak jenis yang kondisi kehidupannya dapat terganggu sehingga dapat mengancam kelangsungan hidupnya yang bisa menuju kearah kepunahannya.
Perubahan kondisi lingkungan hidup dapat terjadi secara alami seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi yang telah kita alami berkali-kali dan kita kenal sebagai bencana alam. Bencana gempa tektonik atau letusan gunung yang besar dapat menimbulkan tsunami sehingga banyak mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup yang parah dan menelan banyak korban baik manusia maupun binatang dan tumbuhan.
Dari kenyataan kerusakan kondisi lingkungan hidup dapat pula terjadi karena ulah manusia yang tidak terkontrol dengan baik, sehingga banyak hutan yang rusak, banyak jenis binatang maupun tumbuhan yang punah atau banyak menurunkan populasinya. Juga sering terjadi banjir bandang, tanah longsor, kebakaran di hutan dan kota serta pencemaran lingkungan, seperti yang sering dipublikasaikan lewat radio, media masa (koran) dan TV sekarang ini. Pencemaran lingkungan hidup umumnya masih banyak terjadi sebagai akibat amat rendahnya kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pemeliharaan lingkungan.
Amat banyak pemilik perusahaan industri yang tidak memperhatikan bahan kimia buangan sisa industri yang dibiarkan mengalir ke sungai disekitarnya, sehingga menimbulkan pencemaran yang dapat mengganggu kesehatan kehidupan fauna ikan dan masyarakat yang ada di sekitarnya. Ini adalah pencemaran kimia.
Banyak pula pencemaran organis yang berasal dari sisa bahan organis buangan (sampah sisa makanan dll yang berasal rumah tangga penduduk dan pasar, sehingga terjadi banyak timbunan yang menimbulkan pembusukan lumpur organis berbau tak sedap, yang mengakibatkan mudah terjadinya pendangkalan dan penyumbatan pada banyak selokan (saluran / kanal air) di banyak perkotaan dan pedesaan. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya genangan air di jalan maupun pekarangan rumah tangga pada musim hujan, sehingga mempermudah terjadinya kerusakan jalan dan infrastruktur yang lain.
Jika kita memperhatikan kondisi lingkungan hidup kita di Indonesia sekarang ini, amat banyak yang mengalami kerusakan sebagai akibat karena masih amat sedikitnya jumlah penduduk kita yang mengerti dan peduli terhadap upaya pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan bijak. Bahkan masih amat banyak masyarakat kita yang tergolong pengusaha kaya yang kegiatannya masih tetap berperan sebagai perusak lingkungan hidup dengan melibatkan orang-orang miskin yang tidak mengerti masalah lingkungan hidup karena hanya butuh uang untuk menghidupi keluarganya atau dirinya sendiri. Para pengusaha sebenarnya sudah banyak yang mengerti tentang konservasi yang dilakukan Pemerintah, tetapi tetap tidak punya kepedulian terhadap pentingnya pengelolaan lingkungan hidup yang kerusakannya sudah makin memprihatinkan. Kelompok penganggur dan miskin yang jumlahnya masih jutaan sebenarnya punya potensi untuk membantu pengelolaan lingkungan hidup.
Dari kebiasaan hidupnya sehari-hari, mereka kini adalah tergolong kelompok perusak lingkungan hidup di perkotaan maupun di pedesaan, sebagai pencemar lingkungan.. Daripada hidup mereka hanya bergantung pada kebiasaan meminta-minta atau mencuri dan menipu dll yang bernilai negatif alangkah baiknya jika mereka dilatih dan diberi tugas pekerjaan harian sebagai pembersih dan pelihara lingkungan hidup di pedesaan dan perkotaan dengan melibatkan kepala desa sebagai pengawas, dengan upah yang standard (minimal cukup untuk makan-minum harian) yang dananya berasal dari Pemerintah dan bantuan amal wajib dari penduduk serta para pengusaha setempat.
Adapun pengelolaan dananya juga dilakukan oleh Pemda. Dengan cara demikian upaya Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para kelompok miskin dan penganggur serta upaya memelihara lingkungan hidup di perkotaan maupun di pedesaan dapat terwujud. Pekerjaan yang dilakukan dapat diutamakan membantu pemeliharaan kebersihan jalan dan selokan (saluran air) di perkotaan dan di pedesaan.
Pemerintah sekarang telah punya program membantu perawatan para kelompok masyarakat miskin yang menderita sakit. Dengan melibatkan mereka dalam kegiatan harian sebagai tenaga yang membantu pembersihan dan pemelihara lingkungan hidup di wilayah tempat tinggalnya , kegiatan ini dapat dipandang sebagai balasan positif mereka yang mendapatkan hak bantuan perawatan jika mereka.menderita sakit.
Demi terwujudnya pelayanan yang berkualitas baik terhadap mereka kelompok miskin dan penganggur, setiap kelurahan harus memiliki data yang lengkap dan jelas nama dan jumlah mereka yang tergolong kelompok tersebut. Bagi mereka yang telah berubah kondisinya tidak lagi menjadi kolempok miskin mereka harus lapor ke kelurahan lewat Ketua RW dan informasi datanya harus tercatat di setiap kelurahan demi menghindari terjadinya kasus korupsi.
Ayo bergabunglah bersama kami untuk ikut serta dalam Program Meningkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan Hidup dengan cara berpartisifasi untuk memberikan sumbangsih dana demi terciptanya program tersebut, silahkan transfer ke rekening BNI dengan Nomor Rekening 021-546-5237 a.n. Endah Permata Salim.
Posting Komentar
Silahkan Copy Paste Artikel ini jika dianggap bermanfaat, tetapi dengan menyertakan Link Sumbernya (link hidup).