Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Badan Penyelenggara Jaminan Nasional (BPJS) Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan serta meluncurkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Istana Presiden di Bogor, Jawa Barat, Selasa, 31 Desember 2013. Program itu bakal dijalankan mulai Rabu, 1 Januari besok.
"Kami berkumpul di hari yang istimewa dan bersejarah ini untuk bersama-sama menyaksikan peresmian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJS Ketenagakerjaan, serta peluncuran program Jaminan Kesehatan Nasional," kata SBY, saat membuka sambutannya.
Menurut dia, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan serta Sistem Jaminan Sosial Nasional merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menjamin seluruh rakyat agar bisa memenuhi kebutuhan dasar hidup secara layak. SBY mengaku sering mendengar keinginan dan harapan rakyat agar mereka mendapat perlindungan atas risiko ekonomi, baik karena sakit, kecelakaan kerja, memasuki hari tua, maupun pensiun.
"Melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional inilah insya Allah keinginan dan harapan rakyat dapat kami penuhi," ujar SBY. Dia mengatakan, sejak sembilan tahun lalu Indonesia telah memiliki Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Namun implementasi beleid ini ternyata tidak mudah.
"Banyak perangkat regulasi dan aspek teknis operasional yang harus disiapkan dan dirumuskan secara jelas, terukur, dan terencana agar dapat diterapkan dengan baik dan tepat sasaran," ucapnya. "Juga diperlukan anggaran yang cukup guna membantu dan menanggung iuran asuransi bagi saudara-saudara kita golongan miskin, tidak mampu, dan kaum rentan."
SBY mengatakan, melalui proses yang cukup panjang, tepatnya sepuluh tahun kemudian, yakni di awal 2014, Indonesia bisa menjalankan amanat undang-undang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. "Untuk itu, atas nama negara dan pemerintah, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran pemerintah, kalangan DPR RI, Dewan Jaminan Sosial Nasional dan semua pihak atas kerja sama dan kerja kerasnya."
Adapun acara peresmian ini juga dihadiri Wakil Presiden Boediono, sejumlah pimpinan lembaga negara dan menteri kabinet Indonesia Bersatu II, dan sejumlah anggota DPR RI. Selain itu, hadir juga sejumlah duta besar negara sahabat dan pimpinan organisasi internasional, anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional, dan komisaris serta direksi PT Askes dan PT Jamsostek.
"Kami berkumpul di hari yang istimewa dan bersejarah ini untuk bersama-sama menyaksikan peresmian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJS Ketenagakerjaan, serta peluncuran program Jaminan Kesehatan Nasional," kata SBY, saat membuka sambutannya.
Menurut dia, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan serta Sistem Jaminan Sosial Nasional merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menjamin seluruh rakyat agar bisa memenuhi kebutuhan dasar hidup secara layak. SBY mengaku sering mendengar keinginan dan harapan rakyat agar mereka mendapat perlindungan atas risiko ekonomi, baik karena sakit, kecelakaan kerja, memasuki hari tua, maupun pensiun.
"Melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional inilah insya Allah keinginan dan harapan rakyat dapat kami penuhi," ujar SBY. Dia mengatakan, sejak sembilan tahun lalu Indonesia telah memiliki Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Namun implementasi beleid ini ternyata tidak mudah.
"Banyak perangkat regulasi dan aspek teknis operasional yang harus disiapkan dan dirumuskan secara jelas, terukur, dan terencana agar dapat diterapkan dengan baik dan tepat sasaran," ucapnya. "Juga diperlukan anggaran yang cukup guna membantu dan menanggung iuran asuransi bagi saudara-saudara kita golongan miskin, tidak mampu, dan kaum rentan."
SBY mengatakan, melalui proses yang cukup panjang, tepatnya sepuluh tahun kemudian, yakni di awal 2014, Indonesia bisa menjalankan amanat undang-undang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. "Untuk itu, atas nama negara dan pemerintah, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran pemerintah, kalangan DPR RI, Dewan Jaminan Sosial Nasional dan semua pihak atas kerja sama dan kerja kerasnya."
Adapun acara peresmian ini juga dihadiri Wakil Presiden Boediono, sejumlah pimpinan lembaga negara dan menteri kabinet Indonesia Bersatu II, dan sejumlah anggota DPR RI. Selain itu, hadir juga sejumlah duta besar negara sahabat dan pimpinan organisasi internasional, anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional, dan komisaris serta direksi PT Askes dan PT Jamsostek.
Sumber : Tempo.co
http://www.bpjs-kesehatan.go.id/
Posting Komentar
Silahkan Copy Paste Artikel ini jika dianggap bermanfaat, tetapi dengan menyertakan Link Sumbernya (link hidup).